SEMINAR Fenomena Berbahasa Lidah

Banyak gereja hingga saat ini masih menggunakan Bahasa Lidah dengan istilah  Bahasa Roh. sehingga menimbulkan pertanyaan mana istilah yang tepat, bahasa lidah atau bahasa roh.

Ada paham yang ada hingga saat ini juga yaitu ketika seseorang berbahasa lidah atau bahasa roh maka Roh Kudus sedang hadir dalam orang tersebut, benarkah demikian paham tersebut?.

Inilah yang menjadi pembahasan Pdt. Meisilo A. Mewengkang, S.Th sebagai pemateri dalam SEMINAR FENOMENA BERBAHASA LIDAH MENURUT PANDANGAN KRISTEN PROTESTAN yang diselenggarakan oleh MUPEL KASELTENG pada tanggal 14/03/2022  pukul 19.00 wita melalui aplikasi ZOOM.

Pdt. Meisilo A. Mewengkang, S.Th yang sering di sapa Pdt. Silo ini adalah Ketua Majelis Jemaat  Sola Gratia Batulicin dan pernah mengajar sebagai Dosen tamu bidang Okultisme dan Eksorsisme ini memaparkan mengapa Bahasa Lidah lebih tepat digunakan dibanding istilah Bahasa Roh.

Berlatar dari sumber bahasa Glossolalia yang berasal dari bahasa Yunani Glossa dan Laleo dan XENOLALIA atau Xenoglossia yang berasal dari bahasa Yunani serta bila di bandingkan dalam bahasa Inggris speaking in tongues maka Bahasa Lidah lebih tepat digunakan.

Dalam Kajian Pdt. Silo dari Alkitab yang bahasa Indonesia memaparkan bahwa alkitab menterjemahkan kata glossolalia sebagai berikut :

  • pada terbitan Alkitab TB, edisi pertama, 1974 menterjemahkan glossolalia sebagai Bahasa roh
  • Kemudian pada Alkitab BIS, edisi kedua, cetakan kedua, 1995 menterjemahkan glossolalia sebagai Bahasa Ajaib
  • Dan terakhir Alkitab TB edisi kedua, cetakan pertama, 1997 menterjemahkan glossolalia sebagai Bahasa Lidah

“Bahkan menurut seorang guru besar Perjanjian Lama, David Baker  mengatakan bahwa istilah bahasa roh dan bahasa ajaib merupakan suatu tafsiran, sedangkan terjemahan yang lebih tepat sesuai dengan kata aslinya adalah bahasa lidah”,ujar Pdt. Silo menjelaskan penggunaan istilah bahasa lidah.

Seminar ini juga dihadiri Pdt. Marthen Leiwakabessy, yang saat ini menjadi Ketua 1 MS GPIB. Dalam sesi tanya jawab Pdt. Marten meminta ketegasan penggunaan istilah yang tepat dan jawaban dari pemateri Pdt. Silo istilah yang paling tepat digunakan adalah Bahasa Lidah.

Secara luas, yang menjadi permasalah utama bukan masalah penggunaan istilah, namun yang menjadi masaalah utama adalah PAHAM Bahasa lidah yang menjadi pertentangan

Bahasa Lidah muncul pertama kalinya saat peristiwa Pentakosta, dimana turunnya Roh kudus ditandai dengan Tiupan angin keras, Lidah-lidah seperti api dan Berbicara dalam bahasa asing.

Dari Peristiwa itu maka muncul Paham bahwa ketika seseorang berbahasa lidah merupakan tanda bahwa orang tersebut dipenuhi Roh Kudus.

Menurut Pdt. Silo, GPIB sebagai aliran Calvinis salah satu yang menolah paham tersebut dengan memaparkan penjelasan dari Profesor Bruner.

Diakhir materinya, Kesimpulan Pdt Silo dalam menutup penjelasannya, bahwa

  1. Fenomena berkata-kata dalam bahasa lidah yang terdapat di Kisah Para Rasul 2:1-3; 10:45-46 dan 19:1-6 Bukan Merupakan Tanda Wajib Dari Seseorang Yang Dipenuhi Roh Kudus,
    tetapi merupakan tanda dari Allah bahwa:
    • Anugerah keselamatan tidak hanya diberikan kepada orang Yahudi diberbagai penjuru dunia, tetapi juga kepada segala suku bangsa dan bahasa di seluruh dunia.
    • Para Rasul diberi tugas dengan otoritas langsung dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil Allah. (lihat tafsiran Kisah Para Rasul oleh John Calvin)
  1. Fenomena berkata-kata dalam bahasa lidah  seperti  yang terdapat di Kisah Para Rasul 2, Tidak Terjadi Lagi Sesudah Zaman Para Rasul Dalam Gereja2 Purba Mainstream

 

Seminar ini juga ingin menyampaikan kepada kita bahwa :

  • Sebagai gereja yang beraliran Calvinis, bahasa lidah tidak digunakan dalam pemberitaan injil di GPIB.
  • Jemaat GPIB harus bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat serta lembaga-lembaga dalam masyarakat, maka tidak perlu memaksakan dan berdebat mengenai perbedaan paham bahasa lidah.
  • Saling menghargai perbedaan, tetap rukun dalam bersaudara dan sesama untuk memberitakan Kabar Baik bagi semua orang.

Bahan Materi

  1. DOWNLOAD BAHAN SEMINAR
    Untuk mendapatkan bahan kirim wa ke 081936064671
  2. ABSEN UNTUK SERTIFIKAT

4 komentar untuk “SEMINAR Fenomena Berbahasa Lidah”

  1. Materi menarik untuk disimak karena banyak juga ditanyakan jemaat. Dengan mengikuti seminar ini selaku pelayan terutama yang bukan Pendeta memiliki pengetahuan sehingga dapat memberi tanggapan yang benar atas pertanyaan di jemaat maupun dilingkungan lain yang mempertanyakan. Secara keseluruhan berlangsung baik, mungkin kedepannya lebih dimantapkan lagi untuk tampilan slidenya. Mantap…Tuhan memberkati

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top