1. GPIB JEMAAT MARANATHA BANJARMASIN
Jemaat Marnatha Ba jarmasin memiliki 3 Pos Pelkes yaitu
- Pos Pelkes Tanjung Dewa
- Pos Pelkes Torsina Bumi Asih
- Pos Pelkes Tanjung Empat Pelaihari
a. Pos Pelkes Tanjung Dewa
- Nama Pospelkes : Tanjung Dewa
- Jumlah Kepala Keluarga : 5 KK
- Jumlah Jiwa : 11 orang
- Jumlah Warga Sidi : 10 orang
- Waktu Tempuh ke Jemaat Induk : ± 2,5 jam
- Waktu Tempuh ke Kebupaten : ± 35 Menit
- Letak dan Lingkungan Pospelkes Tanjung Dewa
Desa Batu Tungku yang merupakan tempat dimana letak berdirinya Pospelkes “Tanjung Dewaâ€. Secara administratif, Batu tungku masuk dalam kecamatan Panyimpatan, Kabupaten Tanah Laut. Lingkungan wilayah tanjung Dewa sendiri sudah di padati dengan pemukiman warga yang mayoritas adalah penduduk suku Jawa. Pospelkes Tanjung Dewa ini adalah pospel yang jaraknya tidak begitu jauh dengan pospelkes Torsina Bumi Asih. Pekerjaan jemaat adalah petani yang hari-hari sibuk di ladang menanam buah dan sayur.  Sarana dan Prasarana Peribadahan pada saat ini, Pospelkes ini mempunyai satu gedung gereja berukuran 5 x 8 L 2 x 2 m2. Sedangkan luas tanah 25 x 50 m. Dan dibantu dengan pelayanan 1 orang diaken dan 1 orang penatua. Partisipasi jemaat dalam mengikuti ibadah yang ada hanya sekitar 7-9 orang saja. Dikarenakan ada yang berkuliah di luar kota, ada yang sakit dan ada memang tidak pernah aktif dalam ibadah sehingga untuk jumlah kehadiran hanya segitu.
- Sejarah Singkat
berdirinya pos pelkes Ex. Upt. Tanjung Dewa adalah pada tanggal 1 Agustus 1995 yang mulanya beribadah di rumah Kel. Bapak Wagiman yang berdomisili pada waktu itu di desa Batu Tungku yakni desa dimana pos pelkes Ex.Upt. Tanjung Dewa berada, dengan jumlah KK sebanyak 6 Kepala Keluarga yang semuanya adalah warga transmigrasi dari Jawa Timur. Kemudian dengan berjalannya waktu dan atas dukungan penuh dari GPIB Jemaat Maranatha Banjarmasin, maka pos pelkes Ex. Upt. Tanjung Dewa dapat mendirikan rumah ibadah sendiri yang bertempat di desa Batu Tungku.
- Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Untuk tata guna lahan yang ada di pospelkes tanjung dewa digunakan sebagian besar untuk kebun buah alpukat. Kerena melihat lahan yang ada di belakang gereja cukup luas dan dapat di manfaatkan sebagai pemasukan ekonomi jemaat dan gereja.
- Jumlah keuangan kas jemaat Pospelkes (2020): Rp.10.784.250
- Kas pembangunan (2020) : Rp. 6.159.250
- Kas Hari Raya Gereja (2020) : Rp. 4.320.250
b. Pos Pelkes Tanjung DewaTORSINA BUMI ASIH
- Nama Pospelkes : Torsina Bumi Asih
- Jumlah Kepala Keluarga : 12 KK
- Jumlah Jiwa : 29 orang
- Jumlah Warga Sidi : 21 orang
- Waktu Tempuh ke Jemaat Induk : ± 2,5 jam
- Waktu Tempuh ke Kebupaten : ± 25 Menit
Â
- Letak dan Lingkungan Pospelkes
Desa Bumi asih yang merupakan tempat dimana letak berdirinya Pospelkes “Torsinaâ€. Secara administratif, Bumi Asih masuk dalam kecamatan Panyimpatan, Kabupaten Tanah Laut. Lingkungan wilayah Torsina  sendiri sudah di padati dengan pemukiman warga yang mayoritas adalah penduduk suku Jawa, Banjar. Pospelkes Torsina adalah pospel yang jaraknya tidak begitu jauh dengan pospelkes Tanjung dewa dan berada tepat di tengah-tengah antara pospelkes Tanjung Dewa dan Desa tanjung. Pospelkes ini mempunyai satu gedung gereja berukuran 6 x 15 L 3 x 6 m2. Sedangkan untuk pastori luas tanah 25 x 50 m / 20 x 44. Dan dibantu dengan pelayanan 1 orang diaken dan 1 orang penatua. Jumlah jemaat jauh lebih banyak dari antara 2 pospelkes lainnya. Partisipasi jemaat dalam ibadah sangatlah baik, padahal bisa dikatakan jemaat yang ada kebanyakan adalah kaum lanjut usia dan anak-anak. Jumlah kehadiran dalam ibadah- ibadah adalah 23-25 orang jemaat. Selain kesadaran untuk beribadah mereka juga memiliki kesadaran dalam memberi dalam persembahan dan persepuluhan juga sudah baik.
- Sejarah Singkat
Berdirinya pospelkes Torsina Bumi Asih adalah pada tanggal 11 Oktober 1987 yang mulanya beribadah di rumah Kel. Bapak Santoso yang berdomisili pada waktu itu di desa Batu Mulya dengan jumlah KK sebanyak 7 Kepala Keluarga yang semuanya adalah warga transmigrasi dari Jawa Timur. Kemudian GPIB Jemaat Maranatha Banjarmasin dan jemaat pospelkes Torsina Bumi Asih dapat mendirikan rumah ibadah sendiri yang bertempat di desa Bumi Asih tepatnya di RT 6/RW 8. Akan tetapi karena berada dilingkungan yang minoritas dan keberadaan beberapa warga masyarakat sekitar yang kurang bersahabat, maka saat ini rumah ibadah pospelkes Torsina Bumi Asih dipindahkan lagi ke RT 5/RW 8 di atas tanah milik Bapak Dri Mulyono yakni salah satu Jemaat di pospelkes Torsina Bumi Asih yang kemudian tanahnya dibeli langsung oleh Majelis Jemaat GPIB Jemaat Maranatha Banjarmasin sebagai bagian dari aset gereja sehingga dapat digunakan sebagai sarana dalam pelayanan dan kesaksian bagi jemaat yang ada. Kemudian rumah yang sempat menjadi gereja dijadikan sebagai rumah pastori bagi pendeta jemaat yang ada.
- Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Jemaat yang ada mayoritas adalah petani dan pedagang sehingga untuk penghasilan dan pendapatan ekonomi mereka lebih maju dari pada jemaat di pospelkes lainnya. Jemaat banyak yang memiliki tanah dan lahan untuk di jadikan ladang untuk menanam. Dan hasil dari ladang mereka terkadang diberikan untuk gereja. Sehingga dapat dikatakan dari segi ekonomi jauh lebih baik daripada yang lain.
Jumlah keuangan : Rp. 7.925.000
Â
Â
Â
Â
POS PELKES TANJUNG EMPAT PLEHARI
- Nama Pospelkes : Tanjung Empat
- Jumlah kk : 13 KK
- Jumlah Jiwa : 33 orang
- Jumlah Warga Sidi : 22 orang
- Waktu Tempuh ke Jemaat Induk : ± 2  jam
- Waktu Tempuh ke Kebupaten : ± 35 Menit
- Letak dan Lingkungan Pospelkes
Pos pelkes Tanjung Empat berada di wilayah kecamatan Bajuin, yang jaraknya sekitar cukup jauh dari kedua pospelkes yang ada. Jemaat terdiri dari suku jawa dan dayak.  Dinamakan pos pelkes Tanjung Empat karena pos pelkes ini berada di desa Tanjung Empat kecamatan Bajuin, walaupun sebenernya lingkungan gereja tidak berada dalam wilayah tanjunga empat melainkan di daerah jalan utama desa tanjung. Berbeda dengan pos pelkes Torsina Bumi Asih dan pos pelkes Tanjung Dewa yang sama-sama berada di satu kecamatan yakni kecamatan Panyipatan. Wilayah pospelkes ini berada di daerah dataran tinggi sehingga banyak dikelilingi bukit dan gunung. Inilah yang membuat daerah ini agak susah sinyal telepon dan bahkan televisi. Sehingga tidak dapat dilakukan ibadah secara online dalam keadaan pandemi seperti saat ini. Pelayanan di desa tanjung ini dilayani dengan 1 orang diaken, dan 2 orang penatua.
- Sejarah Singkat.
Awal berdirinya pos pelkes Tanjung Empat adalah pada tanggal 31 Desember 1988 yang dimulai dengan pertemuan warga jemaat di desa Tanjung Empat, kemudian pada tanggal 1 Januari 1989 diadakan pertama kali ibadah pembukaan tahun baru dengan nama pos pelkes Tanjung Empat yang beribadah di rumah Kel. Bapak Olen, dengan jumlah KK sebanyak 8 Kepala Keluarga yang sebagian besar adalah penduduk asli atau kebanyakan adalah orang Dayak asli. Kemudian dengan berjalannya waktu dan atas dukungan penuh dari GPIB Jemaat Maranatha Banjarmasin, maka pos pelkes Tanjung Empat dapat mendirikan rumah ibadah yang bertempat langsung dirumah Kel. Bapak Olen, sebab rumah tersebut telah dibeli oleh Majelis Jemaat GPIB Jemaat Maranatha Banjarmasin. Dan saat ini untuk beribadah dibangunkan gedung gereja ukuran 6 x 12 m2 dan juga pastori di lahan yang sama 1,178 m2 .
- Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Jemaat yang ada mayoritas adalah petani atau buruh harian, dan ada juga yang bekerja menambang /dompeng. Jemaat ditempat ini tidak terlalu banyak yang memiliki lahan atau ladang sehingga mereka banyak yang pekerjaannya tidak tetap. Ada yang bekerja di kebun sawit orang lain ataupun bekerja di kebun sawit dan karet sendiri tetapi tidak terlalu luas, ada juga yang kadang pergi mendompeng mencari emas. Hal ini yang kadang membuat/ menghambat di pelayanan, karena tidak bersedia untuk ibadah di rumahnya dengan alasan tidak bisa memberikan makanan untuk di sajikan dan banyak alasan lainnya. Bahkan kadang tidak mau dating ibadah apabila tidak memiliki uang untuk diberikan sebagai persembahan. Inilah pergumulan jemaat yang ada dari segi ekonomi tetapi setelah diberikan pemahaman sedikit demi sedikit jemaat pun mulai menyadari dan banyak ikut ambil bagaian dalam kegiatan yang dilakukan.